Sekitar satu juta warga Iran melakukan “ibadah haji” tahun ini. Sayangnya, mereka tidak berhaji ke kota Mekkah melainkan ke Karbala, Irak.
Warga Iran yang berziarah ke Karbala ini disebut melonjak pesat setelah keluarnya fatwa Ali Khomeini, pemimpin tertinggi Syiah Iran yang membolehkan berhaji ke tempat suci Syiah (masjid Imam Husain) di Karbala.
Ja’far Abdul Jabbar, salah seorang petugas asal Irak di wilayah perbatasan mengatakan bahwa di bulan ini, ratusan ribu warga Iran telah masuk ke Irak melalui perbatasanZurbatiyah, demikian seperti dikutip dari skynewsarabia, Sabtu (10/9/2016).
Menurut juru bicara kementrian dalam negeri Irak, jamaah haji dari Iran tersebut masuk melalui perbatasan di sebelah timur Irak, jumlahnya mencapai satu juta jiwa. Mereka menamakan kunjungan mereka dengan ‘ziarah arafah’, ungkap juru bicara kementerian dalam negeri Irak.
Kabarnya, pemerintah Iran membiayai pelaksanaan haji tandingan ini dengan menempatkan banyak petugas di wilayah Karbala. Para petugas ini diambil dari pihak keamanan Iran.
Apa yang dilakukan oleh Iran ini semakin memperjelas status Iran di kawasan Timur Tengah. Kecemburuan Iran terhadap Arab Saudi sepertinya sudah tak bisa disembunyikan lagi.
Selain itu, alih-alih merangkul negara-negara Timur Tengah, Iran justru memberi provokasi dengan menuding Kerajaan Arab Saudi tak becus dalam mengatur pelaksanaan haji. (azman)
Kredit: Fokus Islam