
Dalam keadaan menahan sakit krana ditikam dan darah segar yang masih mengalir deras, Umar bin Al-Khattab Radiyallahu ‘anhu sempat melihat seorang pemuda yang menjuntaikan kainnya hingga menyeret tanah. Umar pun menegurnya : “Wahai anak saudaraku, angkatlah kainmu kerana itu lebih takwa di mata Tuhanmu dan lebih bersih untuk pakaianmu.”
Yang dilakukan Umar Radiyallahu ‘anhu ini termasuk amar ma’ruf yang dilakukan pada saat sakaratul maut.
(Iaitu) bagi siapa saja di antara kalian yang bermaksud akan maju (untuk melakukan kebaikan) atau mundur (untuk meninggalkan kebaikan).
(Al-Muddaththir : 37)
Kebahagian tidak dapat diraih hanya dengan tidur yang panjang, bersikap bodoh dan meninggalkan nilai-nilai yang tinggi.
…tetapi allah tidak mnyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka dan dikatakan kepada mereka : “Tinggallah kalian bersama orang yang tinggal itu.”
(At-Taubah : 46)
Ayat berikut menggambarkan cara berfikir orang yang bercita-cita rendah dan berjiwa kerdil :
…janganlah kalian berangkat (jihad) dalam panas terik seperti ini…
(At-Taubha : 81)

…seandainya mereka tetap tinggal bersama kita, nescaya mereka tidak mati dan tidak terbunuh…
(Al-‘Imran : 156)
Sesungguhnya seoarang hamba dilarang menangguhkan waktu untuk melakukan kebaikan. Larangan ini Allah sebutkan melalui wahyuNya :
…apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kalian :
“Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah,” kalian merasa berat dan ingin tetap tinggal di tempat kalian…
(At-Taubah : 38)
Hai orang yang beriman, bersiap siagalah kamu dan majulah bersama-sama.
(An-Nisa : 71)
…tetapi dia cenderung kepada dunia…
(Al-A’raf : 176)
…mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini…?
(Al-Ma’idah : 107)
…dan jangan kalian berbantah-bantahan yang menyebabkan kalian menjadi gentar…
(Al-Anfal : 46)
…dan apabila mereka berdiri untuk mengerjakan solat, mereka berdiri dengan malas.
(An-Nisa’ : 142)
Rasulullah S.A.W. pernah berdoa : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sifat malas.”
Rasulullah S.A.W. juga pernah bersabda :
Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan berbuat untuk kehidupan setelah mati, sedang orang yang bodoh ialah orang yang memperuntukkan hawa nafsunya dan banyak berangan-angan yang bukan-bukan kepada Allah.
