etiap orangtua tentu mendambakan buah hatinya lahir dengan kondisi sehat dan sempurna. Namun sayangnya, terkadang ada bayi yang mengalami cacat bawaan saat lahir sehingga membuat fisiknya mengalami kekurangan. Satu dari beberapa kondisi cacat lahir pada bayi yakni bibir sumbing. Memang sebenarnya, apa penyebab bibir sumbing pada bayi ini?
Apa itu bibir sumbing?
Bibir sumbing adalah kelainan bentuk bibir yang bisa terjadi pada satu atau kedua sisi mulut. Bibir sumbing atau yang juga dikenal sebagai celah bibir ini berawal sejak perkembangan bayi masih berada di dalam kandungan.
Bibir sumbing terjadi ketika jaringan pembentuk bibir dan langit-langit mulut gagal menyatu sempurna. Hal ini mengakibatkan terbentuknya celah atau terbelah pada bibir bagian atas alias langit-langit mulut.
Ciri bibir sumbing yang paling umum dan mudah terlihat adalah celah yang membelah kedua sisi bibir atas dan bisa sampai ke hidung. Akibatnya, bayi berbibir sumbing akan sulit menelan dan bicara layaknya bayi normal lainnya.
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention
Apa penyebab bibir sumbing?
Idealnya, jaringan pembentuk bibir serta langit-langit mulut seharusnya akan menyatu pada bulan kedua dan ketiga kehamilan. Artinya, proses tersebut sudah mulai terbentuk selama usia kehamilan 8 minggu dan usia kehamilan 12 minggu atau trimester pertama kehamilan.
Namun, proses tersebut tidak berjalan lancar pada bayi dengan bibir sumbing. Jadi, ketika jaringan bibir dan langit-langit mulut tidak bisa menyatu dengan baik, terbentuklah celah pada bibir, bagian pangkal hidung, tulang rahang atas, serta gusi.
Hal inilah yang kemudian membuat bayi mengalami bibir sumbing saat lahir. Penyebab bibir sumbing sendiri belum dapat diketahui secara pasti.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang diyakini dapat menjadi penyebab terjadinya bibir sumbing pada bayi. Berikut berbagai penyebab bayi mengalami bibir sumbing:
1. Penyebab bibir sumbing karena faktor genetik
Melansir dari laman Mayo Clinic, pada kebanyakan kasus, faktor genetik dipercaya memainkan peran besar sebagai penyebab bibir sumbing. Ya, orangtua atau saudara kandung bisa saja mewariskan gen pemicu timbulnya bibir sumbing.
Begini, ketika ada anggota keluarga Anda maupun pada pasangan Anda yang memiliki bibir sumbing, kemungkinan untuk melahirkan bayi dengan cacat lahir ini lebih besar.
Kondisi genetik ini juga berlaku atau dapat menurun bagi anggota keluarga yang mengalami langit-langit mulut sumbing.
2. Penyebab bibir sumbing karena faktor lingkungan
Selain dari faktor genetik atau keturunan, hal lain yang turut menjadi penyebab bibir sumbing pada bayi yakni faktor lingkungan.
Ambil contohnya ibu hamil yang sering terpapar bahan kimia dan virus memiliki peluang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
Penyebab virus dan bahan kimia dapat mengakibatkan bayi mengalami bibi sumbing yakni karena paparannya berpengaruh pada tumbuh kembang si kecil selama berada di dalam kandungan.
Bukan itu saja, kekurangan nutrisi tertentu selama kehamilan, contohnya asupan asam folat, juga turut berpengaruh pada kondisi bayi nantinya.
Di sisi lain, kebiasaan minum alkohol dan konsumsi obat-obatan terlarang juga termasuk ke dalam faktor lingkungan yang berpotensi menjadi penyebab bibir sumbing pada bayi.
Seberapa besar peluang penyebab bibir sumbing dari genetik?
bibir sumbing pada janin (bayi dalam kandungan)
Berdasarkan Stanford Health Care, perpaduan penyebab bibir sumbing dari faktor genetik serta faktor lingkungan dapat mengakibatkan kondisi yang disebut dengan multifaktorial alias banyak faktor.
Hanya saja, besarnya peluang seorang bayi lahir dengan bibir sumbing tergantung pada berapa banyak orang di keluarga Anda maupun pasangan yang lahir dengan kondisi tersebut.
Baik itu kondisi bibir yang sumbing maupun langit-langit mulut yang terlihat memiliki celah. Semakin banyak anggota keluarga yang mengalami bibir sumbing, akan semakin besar pula kemungkinan Anda untuk melahirkan bayi dengan cacat bawaan tersebut.
Lebih lanjutnya begini, orangtua yang keduanya tidak memiliki bibir sumbing bisa saja melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
Bahkan, orangtua masih memiliki peluang untuk melahirkan bayi selanjutnya dengan bibir sumbing. Hanya saja, penyebab faktor genetik yang menjadi peluang untuk memiliki bayi selanjutnya dengan bibir sumbing terbilang kecil.
Peluang tersebut yakni berkisar antara 2-8 persen. Sementara jika orangtua mengalami bibir sumbing tetapi hal ini tidak terjadi pada bayinya, peluang untuk memiliki bayi dengan bibir sumbing juga ada.
Anda masih memiliki peluang sekitar 4-6 persen untuk memiliki bayi nantinya dengan bibir sumbing. Lain lagi halnya bila salah satu atau kedua orangtua dan bayinya memiliki bibir sumbing.
Dalam kondisi tersebut, penyebab genetik menjadi peluang orangtua untuk kembali memiliki bayi yang mengalami bibir sumbing akan jauh lebih besar.
Apa saja faktor yang meningkatkan risiko bibir sumbing?
Selain ada beberapa hal penyebab bibir sumbing pada bayi, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga memaparkan beragam faktor risiko bibir sumbing, yakni:
1. Minum obat selama kehamilan
Konsumsi obat selama masa kehamilan ibu juga turut berpengaruh pada kondisi bayi saat lahir. Ada beberapa obat yang disinyalir dapat berisiko menimbulkan celah di bagian bibir.
Ambil contohnya seperti obat jerawat yang mengandung accutane serta obat yang dipakai untuk mengobati kanker, psoriasis, dan radang sendi.
Di sisi lain, ibu hamil yang menggunakan obat antikejang atau untuk mengatasi epilepsi yakni topiramate atau asam valproat juga kurang disarankan.
Penggunaan obat untuk epilepsi tersebut selama trimester pertama kehamilan menempatkan bayi pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami bibir sumbing.
Penggunaan obat-obatan tersebut juga berisiko menjadi penyebab langit-langit mulut bibir bayi bercelah atau sumbing. Sementara pada ibu hamil yang tidak minum obat-obatan tersebut, risikonya tentu jauh lebih kecil.
2. Merokok saat hamil
Di samping menghindari konsumsi obat-obatan saat hamil, perhatikan juga kebiasaan merokok pada ibu hamil.
Sebab nyatanya, ibu yang merokok saat hamil punya peluang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir bawaan, salah satunya bibir sumbing.
Berbeda dengan ibu hamil yang tidak merokok sama sekali, peluang untuk melahirkan bayi dengan kondisi cacat bawaan bibir sumbing cenderung lebih kecil.
3. Mengalami diabetes saat hamil
Sama halnya seperti ibu hamil yang minum beberapa jenis obat-obatan dan merokok, ibu yang mengalami diabetes saat hamil pun demikian.
Peluang untuk melahirkan bayi dengan kondisi bibir maupun langit-langit mulut sumbing pada ibu hamil yang memiliki diabetes juga lebih tinggi.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan ibu hamil tanpa kondisi diabetes yang punya peluang jauh lebih kecil untuk melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
Dengan kata lain, ibu yang tidak mengalami diabetes sebelum maupun saat hamil berpeluang lebih besar untuk melahirkan bayi tanpa cacat bawaan bibir sumbing.
4. Kelebihan berat badan saat hamil
Para wanita yang sedang merencanakan kehamilan dianjurkan untuk lebih memerhatikan berat badan ideal sebelum hamil.
Ini karena berat badan berlebih saat hamil dapat menjadi salah satu risiko penyebab bayi lahir dengan bibir maupun langit-langit mulut sumbing.