
931979778
LALAT DAN DOSA SYIRIK
Firman Allah SWT
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَنْ يَّخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِ اجْتَمَعُوْا لَهٗ ۗوَاِنْ يَّسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْـًٔا لَّا يَسْتَنْقِذُوْهُ مِنْهُۗ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ
Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah. (al-Hajj:73)
Pengajaran
1. Dosa yang paling besar adalah dosa mensyirikkan Allah
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar. (An-Nisa: 48)

2. Allah SWT membuat perbandingan dan perumpamaan yang sangat mudah untuk manusia memikirkannya. Lalat adalah binatang yang boleh dilihat walau di mana kita berada. Makhluk yang kecil ini pun tidak mampu dicipta oleh sembahan manusia selain dari Allah.
3. Lagi hina apabila Allah menyatakan makhluk yang kecil ini merampas sesuatu dari sembahan mereka pun tidak akan mampu untuk mengambilnya kembali.
4. Betapa lemah dan jahilnya manusia yang mempersekutukan Allah Pencipta alam semesta. Allah tidak buat perbandingan dengan binatang yang besar seumpama harimau, singa dan seumpamanya
5. Allah yang Maha kuasa, Maha Esa dan Maha Pencipta sangat cemburu jika disekutukan oleh hambaNya, murkaNya sangat besar kepada orang musyrik.
6. Kita perlu meningkatkan pengabdian kita pada Allah dengan memelihara solat 5 waktu menambah solat sunat di malam hari serta terus istiqamah dalam beramal pada bulan-bulan berikutnya.
